Fadil Blog

Menelusuri Jejak Aborsi dari Cikini hingga ke Johar Baru

Posted on: Maret 2, 2009

Ribuan Tulang Bayi Ditemukan di Klinik Aborsi

Polisi menggali saluran air di klinik aborsi milik Sriatun alias Atun di Kompleks Maisomette Blok B20, RT 02 RW 01, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu (28/2). Dari penggalian tersebut polisi menemukan ribuan tulang yang diduga berasal dari bayi-bayi yang diaborsi.

Keterangan hasil penggalian ini disampaikan Kepala Polsektro Johar Baru Kompol Theresia Mastail kepada Warta Kota, Sabtu (28/2) siang. “Dari penggalian kemarin kami menemukan ribuan tulang yang kami kumpulkan dalam ember. Jadi diduga Atun telah melakukan aborsi terhadap ribuan janin dan bayi,” ujar Theresia.

Tulang-tulang berukuran kecil itu dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik Polri untuk diperiksa. Temuan itu tidak membuat Theresia puas. Wanita berkulit sawo matang ini berjanji untuk tetap menelusuri praktik aborsi Atun. Dari penyelidikannya diketahui bahwa selain melakukan praktik aborsi di kliniknya, Atun juga menerima panggilan aborsi.

Hal itu diketahui Theresia setelah meminta keterangan dari Atun. Kinerja mereka dipermudah dengan menyebar sejumlah calo di Jakarta sehingga saat ada warga yang ingin menggugurkan kandungan, Atun tinggal datang ke rumah si pasien. Cara ini mudah dilakukan karena Atun dan Agung hanya membawa alat penyedot janin.

Melihat kinerja Atun yang rapi, kata Theresia, tidak tertutup kemungkinan Atun memiliki cabang klinik aborsi di tempat lain. Oleh karena itu, polisi akan terus menyelidikinya agar mengetahui sejauh apa praktik aborsi Atun

“Selain memperkerjakan dr Agung, Atun juga menyiapkan sejumlah dokter yang siap dipanggil kapan pun untuk mengaborsi. Maka bisa disebut kinerja Atun dkk ini sudah merupakan sindikat aborsi yang terorganisasi,” ujar Theresia.

Demi membongkar praktik haram ini, Polsektro Johar Baru menggeledah dua rumah yang dimiliki Atun. Dua rumah itu berada beberapa puluh meter dari klinik, tepatnya terletak di Kompleks Maisomette Blok A No 10 dan Blok A No 12.

Dari kedua rumah itu, polisi menemukan peralatan medis yang digunakan Atun, seperti jarum suntik, insulin, dan tempat tidur. Selain itu, polisi juga menemukan sebuah buku daftar pasien yang telah menggugurkan janinnya. Dalam buku itu tercatat tujuh pasien. Di rumah Atun di Blok A No 12 ditemukan uang sebesar Rp 5 juta.

Theresia mengatakan, dengan ditemukannya barang-barang bukti tersebut pihaknya menduga bahwa dua rumah tadi juga digunakan untuk praktik aborsi. Oleh karena itu, pihaknya berencana menggali saluran air, septic tank, dan toilet di dua rumah tersebut. “Kemungkinan kami akan kembali melakukan penggalian pada Senin (2/3) atau Selasa. Untuk saat ini kami hanya memeriksa dua rumah ini sebagai bahan untuk mengumpulkan bukti-bukti baru,” tegas Theresia.

Sementara itu, jumlah tersangka yang semula dua orang, yaitu Atun dan dr Agung Waluyo, bertambah menjadi sembilan orang. Tujuh tersangka baru terdiri dari tiga pasien aborsi yang tertangkap saat polisi menggerebek klinik aborsi dan empat karyawan Atun yang tertangkap basah saat tengah membantu proses aborsi.

Kartu nama

Salah satu cara yang dilakukan Atun dalam mempromosikan praktik aborsi di kliniknya adalah dengan mencetak dan menyebarkan kartu nama. Menurut Theresia, kartu nama itu dibagikannya kepada para calo. “Atun mencetak kartu nama, disebar ke pasien, dan disebar ke calo di Tamansari,” katanya.

Yang mencengangkan, menurut Theresia, di rumah Atun juga disediakan penginapan bagi pasien. Fasilitasnya? Layaknya hotel bintang tiga yang dilengkapi kamera pengintai alias CCTV.

Langkah selanjutnya, kepolisian akan mengembangkan penyelidikan karena kemungkinan masih ada tempat aborsi di wilayah lain. “Kelihatannya begitu. Ada TKP lain yang jauh dari lokasi yang ada sekarang, tapi masih di wilayah Jabodetabek,” ujarnya. (GET

Puluhan Siswi dan Mahasiswi Terlibat Prostitusi

SERANG, JUMAT — Puluhan siswi dan mahasiswi aktif diduga terlibat dalam jaringan prostitusi terselubung di Provinsi Banten. Umumnya kegiatan itu tidak diketahui orangtua karena mereka melakukan perbuatan asusila itu pukul 15.00-21.00. Pelanggannya bukan hanya masyarakat umum, tetapi juga kalangan pejabat.

Dugaan keterlibatan puluhan pelajar putri dan mahasiswi dalam praktik prostitusi itu terungkap setelah polisi menangkap Yeti Nurhayati alias Mamih, salah seorang mucikari. Dalam pemeriksaan diketahui, anak asuh Mamih bukan hanya Is, Hs, dan En yang ditangkap bersamanya.

Bersama suaminya, Iwan, ibu muda itu memiliki sekitar 20 anak asuh yang berasal dari kalangan pelajar putri dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) hingga mahasiswi. Bahkan, sebagian besar dari mereka masih aktif bersekolah atau kuliah.

Sistem perekrutannya dari mulut ke mulut. Biasanya para pelajar terjun ke dunia prostitusi karena dikenalkan oleh temannya yang sudah lebih dahulu menjadi pekerja seks komersial (PSK). Dengan demikian, Mamih tidak perlu mendatangi sekolah atau kampus untuk mendapatkan anak asuh.

”Anak-anak yang baru biasanya diajak temannya,” kata Ipda Herlia Hartarani, Kepala Unit Pelindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polres Serang, Jumat (27/2).

Sebagian pelajar dan mahasiswi terpaksa menjadi PSK karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Umumnya para orangtua tidak mengetahui kegiatan yang dilakukan anak-anak mereka. Pasalnya, jam kerja PSK pelajar dan mahasiswa itu dibatasi pukul 15.00-21.00. Mereka selalu punya alasan yang sama, yaitu main dengan teman dan mengerjakan tugas sekolah di rumah teman.

Sistem pemesanan pun sudah tergolong rapi dan tertutup. Untuk bisa berkencan, seorang pelanggan harus memesan melalui telepon kepada Mamih. Setelah itu, Mamih mengantarkan anak asuh kepada pelanggan ke tempat yang sudah dijanjikan.

Meski demikian, tidak semua pelanggan akan dengan mudah mendapatkan pesanannya. Sebab, sebagian besar PSK baru bersedia menemani pelanggan apabila sudah kehabisan uang sehingga tidak setiap hari mereka siap menerima tawaran kerja.

Seperti diberitakan sebelumnya, tarif yang dikenakan para pelajar dan mahasiswa itu Rp 500.000-Rp 1 juta untuk satu kali kencan. Bahkan, apabila pelayanan memuaskan, para PSK itu biasa mendapatkan uang lebih. ”Dari pengakuan mereka, salah satu pelanggannya adalah anggota Dewan. Tetapi kami tidak tahu Dewan yang mana,” tutur Herlia.

Para PSK itu pun tak sembarangan memilih calon pelanggan. Mamih Yeti membatasi pelanggan hanya berasal dari Serang, Pandeglang, Cilegon, dan Lebak. Dia tidak menerima tawaran pesanan dari orang luar Banten.

Tempat kencan yang dipilih juga tidak sembarangan. Dari hasil pemeriksaan diketahui, mereka biasa berkencan di sebuah hotel di Jakarta dan dua hotel di kawasan Cilegon.

Sementara itu, kemarin, tiga pelajar yang ditangkap bersama Mamih Yeti dikembalikan kepada keluarga masing-masing. Penyerahan itu dilakukan karena polisi menilai orangtua mereka bersedia membina anak-anak mereka. ”Namun, kami tetap mengawasi tiga pelajar putri itu,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Serang Ajun Komisaris Sofwan Hermanto. (NTA)

Penggerebekan klinik Dr Abdullah oleh kepolisian pekan lalu mengagetkan banyak pihak. Betapa tidak, klinik yang telah beroperasi selama 10 tahun itu diperkirakan mengaborsi sekitar 1.000 janin setiap tahunnya. Bisa dihitung, berapa puluh ribu janin yang telah dirampas kesempatan hidupnya.

Klinik Dr Abdullah menjadi salah satu tempat yang dianjurkan para calo untuk melakukan aborsi.

Beberapa bulan lalu Kompas.com sempat melakukan penelusuran bagaimana kerja jaringan praktik aborsi. Penelusuran dimulai dari kawasan Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat. Berdasarkan informasi, kawasan ini kerap menjadi lokasi transaksi, di mana para calo biasa mangkal.

Tujuan pertama adalah salah satu klinik di kawasan itu. Klinik kandungan itu memang cukup terkenal. Sampai di parkiran, semua masih berjalan biasa. Untuk memancing para calo, berbagai cara agar didatangi dilakukan, salah satunya dengan berpura-pura berdiam diri di motor dan sibuk menelepon. Cara ini lumayan berhasil. Tak lama, berseliweranlah beberapa orang sambil mengeluarkan tanya dan kata-kata penawaran.

“Mau ngapain, Mbak?” tanya seorang pria berusia sekitar 30 tahun. Tanya itu dikeluarkannya sambil lalu. Kemudian, dia berbalik lagi dan berkata, “Mau njatohin (menjatuhkan) ya?”

Kompas.com mencoba mencari tahu apa yang dimaksudnya dengan “menjatuhkan”. “Maksudnya apa Pak?” Dia kemudian berlalu dan hanya tersenyum. “Ya, kalau mau masuk dulu silakan saja,” katanya lagi.

Kompas.com kemudian masuk ke klinik untuk tahu bagaimana jika akan melakukan pengguguran kandungan. Apakah bisa dilayani di tempat tersebut. Ternyata, ada beberapa persyaratan administrasi yang harus dipenuhi, di antaranya surat keterangan mengapa aborsi dilakukan dan surat persetujuan orangtua.

Dalam ilmu kedokteran, aborsi dibenarkan dengan alasan tertentu, di antaranya menyelamatkan sang ibu dari risiko yang lebih buruk jika kehamilan diteruskan.

Setelah berkonsultasi dengan petugas di klinik tersebut, Kompas.com kembali ke parkiran. Tujuan utama sebenarnya ingin mengetahui bahwa di klinik tersebut banyak berkeliaran para calo. Benar saja, tak lama keluar dari klinik, seorang pria berbeda kembali mendatangi. Pertanyaannya hampir sama, “Njatohin ya? Kalo di dalam (klinik) memang ribet. Mau yang gampang? Dokternya sama kok,” ujar pria itu, sebut saja namanya Uun (nama samaran).

“Iya Pak. Dokternya sama? Maksudnya?” tanya Kompas.com. “Ya dokter kandungan juga, praktik di klinik juga, di praktik pribadinya juga. Nanti saya kasih tahu,” jawab pria berkulit hitam itu.

Dia kemudian menarik Kompas.com dari parkiran dan mengajak berbicara di salah satu pojok klinik itu.(TULISAN BERSAMBUNG)

DIUNDUH DARI WWW.KOMPAS.COM

Dahsyat beneer AJI GILE naudzubillahi mindzalik.Seandainya saja kalau fhamfa belum pernah baca buku JAKARTA UNDERCOVER  Moammar Emka Mungkin Fhamfa kaget sama perilaku dan moralitas pemudi Indonesia ini.Gmane gak  Kaget EUI ribuan tulang bayi aborsi dan puluhan siswi terlibat prostitusi .Padahal mayoritas penduduk negeri ini adalah orang islam tetapin perilkaunya lebih parah dari syaiton.

Tinggalkan komentar

Laman

Maret 2009
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Blog Stats

  • 17.773 hits

Klik tertinggi

  • Tidak ada

RSS olahraga

  • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.